bidai untuk membalut kaki yg patah

Pengertiantuap adalah: Kamus. Definisi. Bahasa Indonesia (KBBI) ? tuap : tu.ap. [n] bidai untuk membalut tangan atau kaki yang patah: jika kaki patah, ada kalanya mesti digunakan —. Malaysia (Dewan) ? tuap bidai utk membandut tangan (kaki) yg patah: ada kalanya mesti digunakan ~ jika kaki telah patah. Definisi ? BidaiSpalk P3K Kayu Untuk Patah Tulang - 15x5cm di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. 4 Ganti perban Anda jika perlu. Sebagian besar kasus patah atau retak tidak membutuhkan pembalut gips, namun dokter akan menunjukkan cara membalut jari kaki yang patah ke jari kaki di sebelahnya. Cara ini akan mencegah jari kaki yang patah bergerak dan mengalami cedera kembali. Pengertianbidai adalah: Kamus. Definisi. Bahasa Indonesia (KBBI) ? bidai : bi.dai. [n] (1) jalinan bilah (rotan, bambu) sbg kerai (untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb); (2) jalinan bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb. [n Olr] batas atau tempat berhenti dalam beberapa permainan. Quand Harry Rencontre Sally Bande Annonce. Unduh PDF Unduh PDF Cedera pada jari tangan dan kaki merupakan hal yang biasa dan dapat meliputi apa pun dari lecet dan luka kecil hingga luka yang lebih serius yang merusak tulang, ligamen, dan tendon. Terkadang diperlukan perhatian medis, namun seringnya cedera jari kaki dan tangan dapat dirawat di rumah. Memasang perban dengan tepat pada jari kaki atau tangan yang cedera dapat membantu mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, dan menyediakan stabilitas pada area cedera. 1Tentukan tingkat keparahan cedera. Cari bantuan medis apabila cedera meliputi tulang menonjol, luka mendalam atau cabikan, mati rasa, atau apabila kulit terkelupas banyak. Pada kasus terburuk, sebagian kulit atau bahkan jari kaki atau tangan mungkin telah terpotong sebagian atau seluruhnya. Apabila demikian, letakkan bagian yang terpotong di es dan bawa ke fasilitas perawatan gawat darurat.[1] [2] 2 Hentikan pendarahan. Beri tekanan pada area yang terluka dengan balut steril atau kain bersih sampai pendarahan berhenti. Apabila pendarahan tidak berhenti setelah diberi tekanan konstan selama 5-10 menit, cari bantuan medis.[3] Apabila tersedia, gunakan perban Telfa, yang tidak meninggalkan serat pada luka atau menghalangi pembekuan, dan memang yang terbaik. 3 Bersihkan area yang terluka dengan teliti. Gunakan air bersih, balut steril, atau kain bersih. Cuci tangan sebelum memulai apabila sempat. Bersihkan kotoran atau debu yang mungkin berada di luka. Menyentuh luka baru dapat sangat menyakitkan, namun membersihkannya dengan teliti dan hati-hati penting untuk mencegah infeksi.[4] Bersihkan area di sekitar luka menggunakan balut steril yang dibasahi dengan saline atau air bersih. Seka menjauh ke segala arah, bukan mendekat atau ke dalam luka. 4Tentukan apakah cedera dapat diobati dan diperban di rumah. Setelah pendarahan berhenti dan area luka sudah dibersihkan, lebih mudah untuk melihat kerusakan yang awalnya tidak jelas, misalnya tampak tulang atau fragmen tulang. Kebanyakan cedera yang muncul pada jari tangan dan kaki dapat ditangani di rumah menggunakan metode membersihkan, memerban dan mengawasi area yang terluka dengan tepat.[5] 5 Gunakan plester luka kupu-kupu butterfly band-aid. Untuk cabikan dan luka mendalam, mungkin dibutuhkan jahitan. Pasang plester luka kupu-kupu, apabila tersedia, untuk menarik area kulit yang terpisah sampai Anda dapat pergi ke fasilitas medis. Gunakan beberapa plester luka kupu-kupu untuk area luka yang lebih besar. Ini akan membantu mencegah infeksi, mengontrol pendarahan, dan membantu dokter menilai area untuk dijahit. [6] Apabila plester luka kupu-kupu tidak tersedia, gunakan plester luka biasa dan tarik kulit serapat mungkin. Hindari memasang bagian plester luka yang berperekat langsung pada luka. 6Tentukan apakah ada tulang yang patah. Gejala patah tulang meliputi nyeri, bengkak, kaku, memar, perubahan bentuk, dan kesulitan menggerakkan jari tangan atau kaki. Merasakan nyeri ketika memberi tekanan pada area yang cedera atau ketika mencoba berjalan dapat berarti terdapat fraktur pada tulang.[7] [8] 7Tangani patah tulang atau terkilir di rumah. Sering kali patah tulang dan terkilir sekalipun dapat ditangani di rumah. Akan tetapi, apabila terlihat adanya perubahan bentuk, dingin, pucat, atau tidak terdapat denyut nadi pada area cedera, ini menandakan bagian tulang yang patah telah terpisah satu sama lain. Dibutuhkan perhatian medis dengan segera untuk menyetel bagian tulang yang terpisah.[9] [10] [11] 8 Tangani jempol kaki yang patah. Patah tulang yang melibatkan jempol kaki lebih sulit ditangani di rumah. Fragmen tulang dapat terlepas, kerusakan pada ligamen atau tendon dapat muncul saat terjadi cedera, dan risiko infeksi dan artritis dapat lebih besar apabila area cedera tidak sembuh dengan baik. Pertimbangkan mencari bantuan medis apabila jempol kaki terlihat patah.[12] Merekatkan jempol kaki yang cedera ke jari sebelahnya menggunakan satu atau dua lilit plester medis akan membantu menyokong jempol kaki yang patah sementara Anda pergi ke rumah sakit. 9 Berikan es untuk mencegah pembengkakan dan mengurangi memar serta nyeri. Hindari memberikan es langsung pada kulit. Es dapat dimasukkan dalam plastik, kemudian dibungkus handuk kecil atau bahan lain. Beberapa cedera jari kaki dan tangan tidak melibatkan luka, lecet, pendarahan, atau area kulit yang rusak. Jari tangan atau kaki dapat terkilir, atau salah satu tulangnya patah, namun kulit tetap utuh. [13] [14] Beri es selama 10 menit setiap kalinya. Iklan 1Pilih perban yang cocok dengan cedera. Untuk luka kecil dan lecet, tujuan perban adalah mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Untuk cedera yang lebih serius, perban dapat membantu mencegah infeksi dan menyediakan perlindungan bagi cedera selama penyembuhan.[15] 2Gunakan balut biasa untuk mencegah infeksi. Cedera jari kaki atau tangan dapat meliputi luka pada kulit, kuku, dasar kuku, ligamen dan tendon yang terkilir, atau patah tulang. Untuk cedera yang hanya memerlukan perlindungan dari infeksi, balut sederhana dan plester luka biasa akan bekerja dengan baik.[16] 3Balut luka dengan bahan steril. Apabila kulit rusak, membalut area luka dengan baik akan mencegah infeksi dan mengontrol pendarahan lebih lanjut. Gunakan kapas steril, kain kasa steril Telfa merupakan yang terbaik, atau bahan yang sangat bersih untuk menutupi seluruh luka. Usahakan untuk tidak menyentuh bagian steril balut yang akan bersentuhan langsung dengan luka.[17] 4Gunakan krim antibiotik sebagai bagian dari balut. Risiko infeksi akan lebih besar pada cedera yang melibatkan luka, lecet, atau robeknya area kulit. Membubuhkan salep atau krim antibiotik pada balut merupakan cara yang baik untuk membantu mencegah infeksi tanpa menyentuh luka secara langsung. [18] 5Kencangkan balut menggunakan perban. Perban harus dipasang tidak terlalu ketat, namun cukup mampu mengencangkan balut di tempat. Perban yang terlalu ketat dapat memengaruhi aliran darah.[19] 6Hindari ujung perban mengurai. Pastikan untuk memotong atau mengencangkan ujung bahan balut, perban, atau plester yang mengurai. Ini dapat menyebabkan nyeri, dan mungkin kerusakan lebih lanjut, apabila ujung yang mengurai terkait atau tersangkut sesuatu.[20] 7Biarkan ujung jari tangan atau kaki terbuka. Kecuali apabila ujung jari merupakan bagian dari cedera, membiarkannya terbuka akan membantu mengawasi perubahan yang dapat menunjukkan permasalahan sirkulasi. Terlebih lagi apabila dibutuhkan perhatian medis, membiarkan ujung jari tangan dan kaki terbuka membantu dokter mengevaluasi kerusakan saraf.[21] 8Sesuaikan perban untuk menutupi ujung jari dengan baik apabila ujung jari cedera. Jari tangan dan kaki dapat memberi tantangan ketika perlu diperban. Kumpulkan bahan yang lebih besar dari area cedera, sehingga Anda dapat memotong kain kasa yang besar, balut steril, dan plester medis menjadi ukuran yang sesuai dengan area luka.[22] 9Potong perban menjadi bentuk “T”, “X”, atau “anyaman”. Memotong bahan seperti ini membantu menutupi ujung jari kaki atau tangan yang terluka dengan aman. Potongan harus didesain berukuran dua kali panjang jari tangan atau kaki. Pasang perban di sepanjang jari tangan atau kaki terlebih dahulu, kemudian ke arah lainnya. Balutkan ujung lainnya di sekitar area cedera.[23] 10Waspadalah agar tidak membalut luka terlalu ketat. Gunakan plester tambahan sesuai kebutuhan untuk mengencangkan perban pada tempatnya. Perhatikan juga untuk menutupi semua area kulit yang rusak dengan bahan balut sebelum memasang perban terakhir, untuk mencegah infeksi.[24] [25] 11Sediakan sokongan untuk patah tulang atau terkilir. Perban yang Anda pasang mungkin perlu menyediakan perlindungan, mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan, berlaku sebagai bidai, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada area yang cedera. [26] 12 Gunakan bidai untuk patah tulang atau terkilir. Bidai membantu melumpuhkan cedera yang ada dan mencegah cedera lebih lanjut yang tidak disengaja. Pilih bidai yang berukuran tepat bagi jari yang cedera. Pada beberapa kasus, stik es loli biasa dapat digunakan sebagai bidai.[27] [28] Cobalah untuk melumpuhkan sendi di atas dan di bawah lokasi cedera menggunakan bidai. Apabila cedera berada pada sendi pertama jari, ini berarti usahakan untuk melumpuhkan pergelangan tangan dan sendi di atas cedera. Ini akan menjaga tendon dan otot di sekelilingnya menegangkan cedera yang ada atau justru ikut cedera. 13Letakkan kain kasa atau balut yang dilipat di sepanjang area cedera sebagai bantalan. Bahan balut yang dilipat dengan hati-hati dapat digunakan di antara jari yang cedera dan bidai untuk berlaku sebagai bantalan dan mencegah iritasi.[29] [30] [31] 14Kencangkan bidai di tempat. Dengan menggunakan plester medis atau selotip, berhati-hatilah agar tidak membalut area cedera terlalu ketat. Pertama-tama, pasang plester medis atau selotip memanjang, dengan jari pada satu sisi dan bidai pada sisi lainnya, kemudian balut mengelilingi jari yang terluka dan bidai untuk mengencangkannya. Waspadalah untuk tidak membalut area cedera terlalu ketat, namun cukup ketat agar bidai tidak lepas.[32] [33] 15 Perban area cedera menggunakan jari lain sebagai bidai. Jari kaki atau tangan yang berdekatan dapat berfungsi sebagai bidai pada kebanyakan kasus. Menggunakan jari lain sebagai bidai membantu mencegah jari yang cedera bergerak bebas untuk memungkinkan area cedera sembuh dengan baik.[34] [35] [36] [37] [38] Seringnya, jari pertama dan kedua atau ketiga dan keempat dipasangkan atau dibalut bersamaan. Selalu tambahkan sedikit kain kasa di antara jari yang dipasangkan untuk mencegah iritasi.[39] 16Mulailah dengan memasang plester di atas dan di bawah cedera. Potong atau robek dua bagian plester medis putih yang tidak mulur. Balutkan setiap bagian di sekeliling area di atas dan di bawah sendi yang cedera atau tulang yang patah, menyertakan jari untuk bidai dalam balutan. Berhati-hatilah untuk membalut dengan kencang namun tidak terlalu ketat. 17Balutkan bagian tambahan plester. Setelah jari menempel satu sama lain, lanjutkan dengan membalutkan bagian tambahan plester mengelilingi kedua jari untuk mengencangkannya. Metode ini memungkinkan jari menekuk bersamaan, namun pergerakan sisi ke sisi dibatasi.[40] Iklan 1Waspadalah terhadap darah di bawah kuku. Pada beberapa kasus, darah dapat terkumpul di bawah kuku jari kaki atau tangan yang cedera dan dapat menyebabkan tekanan tambahan yang tidak diinginkan dan kemungkinan terjadinya kerusakan lebih lanjut pada cedera. Prosedur medis dapat dilakukan untuk meringankan tekanan.[41] 2Perbarui booster tetanus Anda. Lecet atau luka kecil sekalipun mungkin memerlukan suntikan booster tetanus untuk mencegah infeksi serius. Orang dewasa harus mendapatkan booster tetanus setiap 5 hingga 10 tahun.[42] 3Waspadalah terhadap gejala baru. Demam, menggigil, geli atau mati rasa tiba-tiba, atau meningkatnya rasa sakit secara mendadak mengharuskan Anda mencari bantuan medis lebih awal alih-alih menunda.[43] 4Biarkan waktu menyembuhkan luka. Biasanya diperlukan sekitar 8 minggu bagi tulang yang patah untuk sembuh. Cedera sendi dan terkilir dapat sembuh lebih cepat. Apabila masalah berkepanjangan, temui dokter. Apabila gejala memburuk, seperti nyeri dan bengkak melebihi 2 hingga 3 hari pertama, mungkin diperlukan perhatian medis.[44] Iklan Lanjutkan memberikan es secara berkala untuk membantu menangani nyeri, bengkak, dan memar. Mula-mula, memberikan es selama 10-20 menit setiap jamnya dapat membantu mengurangi nyeri, bengkak, dan memar. Jaga luka tetap bersih. Ganti balut lebih sering pada awalnya, karena luka cenderung mengucur dan dapat menyebabkan infeksi. Jaga perban tetap kencang namun tidak terlalu ketat. Jaga area yang cedera pada posisi yang tinggi. Beristirahatlah. Iklan Referensi Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? NilaiJawabanSoal/Petunjuk TUAP Bidai untuk membalut kaki yang patah TULANG 1 rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang ada yang patah - ki barang yang menyerupai tulang atau rangka - daun; tinggal kulit pemba... BINGKANG Pembalut kaki KRUK Penyangga kaki patah dan sebagainya waktu berjalan MEMBIDAI Membalut tangan patah dsb dengan bidai SETIWEL Kulit penutup kaki kalau bersepatu dsb; benkap; pembalut kaki PENGANDUH Kayu kulit kayu yang dilekatkan pd tangan atau kaki yang terkilir atau patah LIBAT, MELIBAT 1 membebat kakak ~ kaki adik yang luka dengan kain pembalut; 2 membelit ular itu ~ dalam cabang kayu; 3 menyangkut; memasukkan atau membawa-bawa ke... ANGKAT 1 acungkan tangan, ambil, naikkan, singsing, tenggar, tinggikan; 2 angkut, bawa; - bicara berbicara, berkata, berkomentar, bertutur; - kaki 1 ki... PIJAK, PIJAK-PIJAK Injak-injak perkakas yang biasa diinjak seperti pd alat tenun, pedal, sanggurdi; - berpijak 1 kakinya bertumpu Pd; berjejak di; berdiri di s... DAUN 1 bagian tumbuhan yang tumbuh pd ranting dan berhelai-helai biasanya berwarna hijau sebagai alat bemapas dan mengolah zat makanan; 2 bagian barang ... SUKU Kaki TUNGKAI Kaki UFUK Kaki langit SEPATU Alas kaki KESET Alas Kaki NADIR Titik kaki ANTEK Kaki tangan; budak PERBAN Kain pembalut luka KADAM Telapak kaki LEG Kaki Inggris KASUT Alas kaki FRAKTURA Patah tulang HORIZON Kaki Langit, Cakrawala HENGKANG Angkat kaki Unduh PDF Unduh PDF Apakah Anda mengalami luka atau cedera yang perlu diperban? Sebagian besar kotak P3K Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dilengkapi kasa steril, perban penyerap, selotip medis, perban gulung, perban segitiga, dan plester. Pada situasi darurat, bahan apa pun yang bisa menyerap cairan dapat digunakan sebagai perban. Metode penggunaan perban untuk membalut luka iris yang dalam, luka tusuk parah, luka bakar, dan tulang patah sedikit berbeda-beda. Pelajari metode penggunaan perban yang tepat sebelum mencoba membalut luka. 1Ketahui kapan plester diperlukan. Plester tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Plester paling cocok untuk membalut luka iris, lecet, dan luka ringan lain, khususnya yang terjadi di jari dan/atau tangan, karena dapat menutupi luka kecil serta melekat dengan baik pada bagian tubuh dengan sudut yang tidak biasa.[1] 2Pilih plester dengan ukuran yang tepat. Plester tersedia dengan berbagai ukuran, dalam kemasan tunggal maupun banyak. Belilah plester dengan bantalan kasa yang berukuran lebih lebar daripada luka. 3Buka kemasan plester. Sebagian besar plester, yang terbuat dari elastis atau kain berlapis perekat dengan sepetak kasa di bagian tengah, tersedia dalam kemasan tunggal. Buka kemasan dan lepas kertas lilin yang menutupi lapisan perekat plester sebelum menempelkan plester pada luka.[2] 4 Posisikan kasa, yang ada di tengah plester, pada luka. Ada bantalan kasa di tengah plester. Posisikan bantalan tersebut pada luka. Jangan sampai perekat plester menempel pada luka karena dapat menyebabkan luka kembali terbuka saat plester ditarik lepas.[3] Jika perlu, olesi bantalan kasa plester dengan sedikit salep antibakteri sebelum ditempelkan pada luka. Usahakan untuk tidak menyentuh kain kasa dengan jari agar tidak terkena kotoran atau kuman. 5Tempelkan plester. Setelah posisi bantalan kasa sudah pas pada luka, rentangkan tepi-tepi plester yang memiliki lapisan perekat dan tempelkan pada kulit di sekitar luka. Pastikan tidak ada kerut atau celah pada bagian plester yang berperekat agar plester tidak dapat bergeser.[4] 6 Ganti plester secara rutin. Lepas dan ganti plester yang lama dengan yang baru secara rutin. Setiap kali mengganti plester, bersihkan dan keringkan luka dengan baik sebelum menempelkan plester yang baru. Hati-hati, jangan sampai luka tertarik saat Anda melepas plester lama.[5] Plester basah harus selalu diganti dengan yang baru. Selain itu, jika bantalan kasa sudah basah akibat cairan yang merembes dari luka, gantilah plester dengan yang baru sesegera mungkin.[6] Iklan 1Ketahui kapan perban gulung/elastis diperlukan. Jika luka lebih lebar daripada plester, balutlah dengan kasa dan perban gulung/elastis. Perban gulung/elastis paling cocok untuk membalut luka lebar pada anggota badan seperti lengan atau kaki karena dapat membebat bagian tubuh tersebut dengan baik.[7] 2 Gunakan kasa untuk menutup luka. Perban gulung/elastis bukan untuk menutup luka. Tutuplah luka dengan kasa steril sebelum dibalut dengan perban gulung/elastis. Kasa harus menutupi seluruh permukaan luka. Gunakan kasa yang berukuran sedikit lebih lebar daripada luka.[8] Jika perlu, gunakan selotip medis untuk menempelkan kasa pada luka sampai Anda dapat membalutnya dengan perban elastis. Salep antibakteri dapat dioleskan pada kasa untuk membantu mencegah infeksi serta mempercepat penyembuhan luka. 3Balutkan perban elastis. Setelah menempatkan kasa pada luka, balutlah dengan perban elastis. Mulailah membalutkan perban dari bagian bawah luka. Balutkan perban ke atas dengan menumpangi setidaknya separuh perban sebelumnya. Akhiri saat balutan perban sudah melebihi luka.[9] 4Rekatkan perban. Rekatkan perban gulung/elastis setelah dibalutkan pada bagian tubuh yang terluka/cedera. Salah satu cara merekatkan ujung perban gulung/elastis adalah dengan selotip medis atau klip. Pastikan balutan perban tidak terlalu erat sebelum ujung perban direkatkan.[10] 5Ganti balutan secara rutin. Agar luka mengering dan sembuh, gantilah balutan secara rutin. Setiap mengganti balutan, bersihkan dan keringkan luka dengan baik. Secara umum, balutan perlu diganti setidaknya satu kali per hari atau saat kasa basah akibat cairan yang merembes dari luka.[11] Iklan 1Pahami tujuan penggunaan perban. Perban sebenarnya digunakan untuk menahan kasa pada luka meskipun banyak orang mengira fungsi perban adalah untuk menghentikan pendarahan atau mencegah infeksi. Ada perban yang sudah dilengkapi dengan sepetak kasa misalnya, plester. Namun, Anda juga dapat menyediakan perban dan kasa secara terpisah. Hal ini sangat penting karena luka yang langsung dibalut perban, tanpa ditutupi kasa terlebih dahulu, akan terus berdarah dan dapat mengalami infeksi. Ingat, luka tidak boleh langsung dibalut dengan perban; tutupi terlebih dahulu dengan kasa. 2Jangan membalut luka terlalu erat. Perban yang dibalutkan terlalu erat dapat semakin merusak luka/tubuh serta menyebabkan memang harus dibalutkan cukup erat sehingga kasa tidak lepas ataupun bergeser dari luka, tetapi tidak boleh sampai menyebabkan aliran darah terhambat.[12] 3 Gunakan perban untuk membalut tulang patah ataupun dislokasi sendi. Perban dapat digunakan untuk membalut tulang patah dan dislokasi sendi. Tidak semua perban harus digunakan untuk membalut luka. Jika mengalami cedera seperti tulang patah, dislokasi sendi lengan, cedera pada mata, atau cedera internal lain, perban dapat digunakan untuk menopang dan menahan bagian tubuh yang cedera. Satu-satunya perbedaan pembalutan luka internal dengan eksternal adalah kasa tidak perlu digunakan. Perban jenis khusus bukan plester atau perban biasa, misalnya perban segitiga, perban berbentuk huruf “T”, dan perban perekat, diperlukan untuk membalut dan menopang bagian tubuh yang mengalami cedera internal.[13] Semua bagian tubuh yang diduga mengalami patah tulang atau dislokasi dapat dibalut dengan cara seperti ini hingga Anda mengunjungi dokter. 4 Ketahui kapan pertolongan medis profesional diperlukan. Luka ringan dapat dibalut sendiri. Namun, untuk luka parah, balutan yang dilakukan sendiri diperlukan hanya sampai mendapatkan pertolongan medis profesional. Jika ragu apakah luka/cedera yang Anda alami termasuk parah atau tidak, hubungi unit gawat darurat untuk mendapatkan saran. Jika luka sudah dibalut, tetapi setelah 24 jam tidak juga membaik atau terasa sangat menyakitkan, segera periksa ke dokter.[14] Jika luka yang dibalut tidak mulai membaik atau menyebabkan nyeri hebat setelah 24 jam, Anda harus segera mengunjungi dokter untuk meminta pertolongan. Jika ukuran luka lebih dari 3 cm, disertai pengelupasan kulit, dan/atau melibatkan jaringan di bagian dalam, Anda sebaiknya mencari pertolongan medis. 5 Bersihkan dan obati luka sebelum dibalut. Jika tidak darurat ataupun terburu-buru, luka harus dibersihkan dengan cermat sebelum dibalut. Gunakan air dan sabun/disinfektan untuk membersihkan kotoran serta membunuh bakteri. Tepuk-tepuk luka dengan handuk sampai kering. Oleskan krim antiseptik agar infeksi tidak terjadi, lalu tutuplah dengan kasa dan balutlah dengan perban.[15] Sebelum membilas luka, usap kain kasa dengan gerakan berpola bintang untuk menyingkirkan serpihan kotoran dari sekitarnya, jika ada. Langkah ini akan membantu mencegah serpihan kotoran itu masuk ke dalam luka saat dibilas. Iklan 1Gunakan plester untuk membalut luka iris berukuran kecil. Salah satu jenis perban yang paling umum adalah plester. Plester paling cocok untuk membalut lecet dan luka iris kecil yang terjadi di bagian tubuh yang datar. Untuk menggunakan plester, lepas kertas lilin yang menutupi lapisan perekat plester, lalu posisikan kasa, yang ada di tengah plester, pada luka. Rentangkan tepi-tepi plester yang memiliki lapisan perekat dan tempelkan pada kulit di sekitar luka. Jangan rentangkan tepi-tepi plester dengan terlalu keras karena dapat menyebabkan plester terlepas.[16] 2Balut luka pada jari tangan/kaki dengan plester buku jari knuckle bandage. Plester buku jari merupakan plester khusus yang berbentuk seperti huruf “H”. Bentuk tersebut mempermudah plester ditempelkan di sela jari tangan/kaki. Lepas kertas lilin penutup lapisan perekat plester, lalu posisikan sayap-sayap plester di sela jari tangan/kaki. Ingat, kasa, yang ada di tengah plester, harus berada tepat pada luka. Bentuk plester buku jari yang menyerupai huruf “H” memastikan plester tidak mudah bergeser saat digunakan pada sela jari tangan/kaki bagian tubuh yang sering bergerak.[17] 3 Balut luka iris dengan plester berbentuk kupu-kupu butterfly bandage. Plester ini berupa dua sayap berperekat yang dihubungkan oleh pita tipis tidak berperekat. Plester ini efektif untuk menjaga luka iris tetap tertutup; tidak digunakan untuk menyerap darah ataupun mencegah infeksi. Jika luka iris dapat tertarik terbuka’, gunakan plester ini. Lepas kertas penutup lapisan perekat pada kedua sayap plester. Posisikan kedua sayap plester sehingga mengapit luka. Rapatkan luka agak erat agar tidak kembali terbuka. Bagian tengah plester, yaitu pita tipis tidak berperekat, harus berada tepat pada luka.[18] Sehelai kain kasa steril dan plester sebaiknya dipasangkan di atas plester kupu-kupu selama paling tidak 24 jam untuk membantu mencegah infeksi selama pemulihan luka. 4Balut luka bakar dengan kasa dan perban perekat. Luka bakar ringan dengan gejala antara lain kemerahan, bengkak, nyeri ringan, dan berukuran tidak lebih dari 7,5 cm dapat ditangani sendiri dengan balutan dasar. Tutupi luka bakar dengan sepotong kasa steril, lalu balut dengan perban perekat. Perban perekat sama sekali tidak boleh menyentuh luka bakar.[19] 5 Balut kulit yang melepuh dengan plester moleskin. Plester moleskin merupakan plester busa khusus yang ditempelkan pada lepuh agar tidak tergesek. Plester ini biasanya berbentuk seperti donat berlubang di tengah untuk tempat lepuh. Lepas kertas penutup lapisan perekat plester moleskin. Posisikan plester sehingga lepuh berada di dalam lubang yang ada di tengah plester. Plester ini mencegah gesekan serta mengurangi tekanan pada lepuh. Jika lepuh pecah, tempelkan plester biasa menumpangi plester moleskin guna mencegah infeksi. Anda bisa membuat perban moleskin sendiri dengan menumpuk lapisan kain kasa hingga sedikit lebih tebal daripada kulit yang melepuh, kemudian melubanginya sedikit lebih besar dari ukuran luka tersebut. Letakkan perban ini di permukaan kulit, lapisi dengan kain kasa antilengket dan rekatkan. Iklan 1Gunakan perban penekan. Balut luka iris dan lecet parah menggunakan perban penekan. Perban penekan merupakan pita kasa tipis panjang dengan kasa tebal berbantalan di dekat satu ujung. Bagian yang tebal tersebut diposisikan pada luka, lalu dibalut dengan bagian yang tipis agar mendapatkan cukup tekanan serta tidak bergeser. Perban ini paling efektif untuk mencegah pendarahan parah akibat lecet atau luka lebar. Selotip medis dapat digunakan untuk merekatkan ujung perban.[20] 2 Gunakan perban donat. Perban ini efektif untuk menangani luka tusuk. Jika ada benda yang masih menancap pada luka, misalnya pecahan kaca, serpihan kayu, atau potongan logam, gunakan perban donat. Perban ini merupakan perban tebal berbentuk seperti huruf “O” yang dapat mengurangi tekanan pada luka tusuk yang dalam atau benda yang masih menancap pada luka. Jangan berusaha mencabut sendiri benda yang masih menancap pada luka. Tempelkan saja perban donat di sekitar benda tersebut. Lalu, balut tepi-tepi perban donat dengan kasa atau perban perekat agar perban donat tidak bergeser. Jangan membalut bagian tengah donat, tempat benda yang menancap pada luka berada, dengan kasa ataupun perban.[21] Anda bisa membuat perban donat sendiri dengan menggulung perban segitiga atau perban sling memanjang seperti ular, kemudian buat lingkaran yang sesuai untuk melindungi bagian tubuh yang teriris lingkarkan mengelilingi jari, atau tangan sebagai penyangga. kemudian ambil ujung perban dan talikan melalui lingkaran mengelilingi sisi luarnya dan kembali lagi. Selipkan ujung perban ke dalam balutan yang menyerupai donat untuk mempertahankan bentuknya. Dengan cara seperti ini, perban donat dapat digunakan untuk melindungi beragam jenis luka. 3Gunakan perban segitiga. Perban segitiga efektif untuk membalut tulang patah atau dislokasi sendi. Perban ini digunakan dengan dilipat menjadi kecil, tetapi sebenarnya berbentuk segitiga besar. Setelah dilipat, perban ini digunakan untuk membalut tulang patah atau dislokasi sendi. Lipat perban segitiga menjadi persegi panjang, lalu ikat menjadi lingkaran untuk membentuk gendongan. Selain itu, perban segitiga juga dapat digunakan untuk membalut bidai/tulang patah, sebagai penopang. Metode penggunaan perban segitiga bervariasi, tergantung pada kondisi cedera. Jadi, untuk menggunakan perban ini, pertimbangkan dengan baik.[22] 4Gunakan kasa gulung. Kasa gulung efektif untuk membalut luka bakar derajat dua. Gejala luka bakar derajat dua antara lain kulit yang melepuh, nyeri, bengkak, berwarna merah, dan berukuran lebih dari 7,5 cm. Meskipun luka bakar derajat tiga tidak boleh dibalut, luka bakar derajat dua sebaiknya dibalut longgar dengan kasa steril yang direkatkan dengan selotip medis. Cara ini membantu melindungi luka dari kotoran serta mencegah infeksi tanpa menghambat sirkulasi darah ataupun menekan luka.[23] 5 Gunakan perban tensor. Perban tensor efektif membalut luka iris dalam atau amputasi yang tidak disengaja. Perban ini terbuat dari elastik tebal yang dapat memberikan tekanan cukup besar pada luka guna menghentikan pendarahan parah. Jika mengalami luka iris dalam atau amputasi tidak disengaja, bersihkan darah sebanyak mungkin, lalu tempelkan kasa steril tebal pada luka Selanjutnya, balut dengan perban tensor guna menjaga kasa agar tidak bergeser serta memberikan tekanan yang cukup untuk membantu menghentikan pendarahan.[24] Berusahalah memosisikan bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari jantung sebelum membalutnya karena dapat mengurangi aliran darah dan risiko shock. Posisi ini juga membuat perban tensor lebih mudah dipasangkan. Iklan Waspadai tanda-tanda infeksi. Jika cairan berwarna abu-abu atau kuning dan berbau tidak enak keluar dari luka atau tubuh mengalami demam bersuhu lebih dari 38 derajat Celsius, segera dapatkan pertolongan medis profesional. Ambil kotoran yang ada di luka menggunakan pinset hanya jika pertolongan medis profesional tidak dapat segera diperoleh. Jika pertolongan segera tiba, tunggulah saja; biarkan tenaga medis profesional yang merawat luka Anda. Pelajari cara mengatasi renjatan. Luka parah dapat menimbulkan renjatan yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Baringkan pasien dengan posisi telentang. Angkat kedua kaki pasien dengan posisi lutut ditekuk. Jika bisa, bungkus seluruh tubuh, termasuk semua anggota badan, pasien dengan selimut. Dengan suara tenang, ajaklah pasien mengobrol; tanyakan pertanyaan terbuka, misalnya “siapa nama Anda?” atau “bagaimana Anda pertama kali bertemu dan berkenalan dengan kekasih Anda?”, agar pasien terus berbicara. Segera hubungi unit gawat darurat. Pelajari secara lebih mendetail dengan membaca artikel mengenai cara menangani renjatan. Sediakan selalu kotak P3K. Berbagai luka/cedera yang disebutkan di artikel ini dapat ditangani secara efektif hanya dengan perban yang tersedia di dalam kotak P3K. Ketahui lokasi kotak P3K di tempat kerja Anda. Selain itu, kotak P3K juga perlu disediakan di rumah dan di mobil. Jika luka parah, menghentikan pendarahan merupakan prioritas pertama. Infeksi dapat ditangani nanti. Jika mengalami luka ringan yang luas pada bagian tubuh yang susah diperban, misalnya pada lutut atau siku, gunakan perban cair. Perban cair dapat dibeli di apotek. Kasa kemasan tunggal serta bantalan kasa pada plester merupakan kasa steril. Sebisa mungkin, jangan menyentuh bagian kasa yang akan ditempelkan pada luka. Iklan Peringatan Jangan membersihkan luka terbuka dengan produk pembersih tangan karena dapat memperparah kondisi. Membalut luka parah hanya merupakan solusi sementara. Setelah pendarahan terkendali, dapatkan pertolongan medis profesional sesegera mungkin. Iklan Artikel Terkait Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Unduh PDF Unduh PDF Jari kaki yang patah merupakan cedera yang lazim terjadi, terutama pada jari kelingking kaki jari kelima yang lebih rentan tersandung dan patah. [1] Walaupun fraktur pada jari jempol kaki umumnya harus digips atau dibelat untuk sembuh dengan baik, jari kelingking kaki yang patah biasanya dirawat dengan teknik bernama “buddy tape” yang dapat dilakukan di rumah. Namun, jika jari kelingking kaki yang patah sangat bengkok, pipih, atau ada tulang yang menembus kulit, cedera harus segera diberikan perawatan medis darurat. 1 Pastikan jari yang cedera boleh dibalut. Sebagian besar fraktur di jari kaki, termasuk jari kelingking, merupakan fraktur ringan hairline atau stres, yaitu retak kecil di permukaan tulang. [2] Fraktur stres lazimnya terasa sangat sakit dan disertai pembengkakan dan/atau memar di kaki bagian bawah. Namun, fraktur ini tidak menyebabkan tulang menjadi bengkok, hancur, kompong, atau mencuat keluar kulit. Oleh karenanya, fraktur harline atau stres sederhana sebaiknya dirawat dengan pembalutan, dan fraktur yang lebih kompleks harus dirawat dengan prosedur medis lainnya, seperti operasi, pemberian gips atau belat. Kunjungi dokter supaya kaki Anda dipindai dengan sinar X jika nyeri tidak membaik setelah beberapa hari. Fraktur stres dapat sulit dilihat dengan sinar X jika terdapat banyak pembengkakan. Jika ada banyak pembengkakan, dokter dapat menyarankan pemindaian tulang untuk mengidentifikasi fraktur stres. Fraktur stres di kelingking dapat terjadi dengan latihan berat misalnya banyak joging atau aerobika, teknik latihan yang tidak benar di pusat kebugaran, trauma akibat tersandung atau jari kaki tertimpa barang berat, dana pergelangan kaki yang keseleo parah. 2 Bersihkan kaki dan jari kaki Anda. Setiap kali Anda berurusan dengan cedera tubuh menggunakan plester penopang, sebaiknya bersihkan area yang akan dibalut terlebih dahulu. Dengan demikian, area cedera akan bebas bakteri dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan infeksi contohnya jamur, serta semua kotoran dan serpihan yang dapat mencegah plester melekat dengan baik ke jari kaki. [3] Umumnya, Anda bisa memakai sampo biasa dan air hangat untuk membersihkan telapak dan jari kaki Jika Anda sangat ingin menyanitasi telapak/jari kaki dan membersihkan sebagian besar minyak alaminya, gunakan gel atau losion berbahan dasar alkohol. Pastikan telapak dan jari kaki benar-benar kering sebelum menggunakan plester atau kasa. 3 Sisipkan kasa atau kain felt di antara jari-jari kaki. Setelah menentukan jari kaki yang cedera, langkah pertama untuk menerapkan perawatan buddy tape adalah dengan meletakkan kasa, kain felt, atau kapas di antara jari manis dan kelingking kaki. [4] Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi kulit dan lepuhan karena kedua jari akan dibalut bersama-sama. Dengan mencegah munculnya iritasi/lepuhan kulit, risiko infeksi pun turut dicegah. Pakai kasa, kain felt, atau kapas secukupnya di antara jari manis dan kelingking sehingga tidak mudah lepas sebelum direkatkan dengan plester. Jika kulit Anda sensitif terhadap plester medis ditandai dengan iritasi dan gatal-gatal akibat adhesif plester, balutkan kasa sampai sepenuhnya membungkus jari manis dan kelingking dan tutupi kulit jari sebanyak mungkin sebelum membalutkan plester. 4 Balutkan jari manis dan kelingking kaki bersama-sama dengan plester. Setelah menyisipkan kasa, kain felt, atau kapas steril di antara jari manis dan kelingking kaki, balutkan kedua jari bersama-sama dengan plester medis atau operasi yang dirancang untuk merekat di kulit tubuh. Inilah teknik buddy tape karena pada intinya Anda menggunakan jari manis kaki sebagai belat untuk menopang, menstabilkan, dan melindungi jari kelingking yang patah. [5] Balutkan dari pangkal jari kaki sampai sekitar 0,5 cm dari ujung jari kaki. Balutkan plester dua kali menggunakan dua setrip terpisah sehingga tidak terlalu ketat. Kalau plester dibalutkan terlalu ketat, aliran darah akan terputus dan warna ujung jari berubah biru keunguan. Jari kaki Anda juga akan mati rasa atau geli jika plester dibalutkan terlalu kencang. Berkurangnya aliran darah ke kaki juga akan memperlambat proses penyembuhan. Jadi, pastikan buddy tape terbalut erat, tetapi tidak terlalu kencang untuk sehingga darah masih bisa mengalir normal. Kalau Anda tidak punya plester medis atau operasi dijual bebas di apotek, silakan pakai lakban, selotip kabel, atau perban Velcro kecil/sempit. Sebagian besar fraktur stres sederhana butuh waktu 4 minggu untuk sembuh dengan baik. Jadi, rencanakanlah buddy tape Anda dengan baik selama waktu tersebut. 5 Ganti plester dan kasa setiap haru. Buddy tape dilakukan dengan membalutkan dua jari bersama-sama untuk menopang dan menyembuhkan jari yang cedera, dan proses ini berlangsung berkelanjutan. Jika Anda mandi setiap hari, plester pun harus diganti secara harian karena plester basah tidak efektif dalam mencegah lepuhan dan air akan melarutkan adhesif di plester [6] Oleh karenanya, plester perlu diganti setelah mandi dan kasa atau kapas baru perlu disisipkan setelah membersihkan dan mengeringkan jari kaki. Jika mandi setiap hari, artinya Anda bisa menunda sehari untuk membalut ulang buddy tape, kecuali kaki Anda basah karena suatu hal lain, misalnya hujan atau banjir. Kalau Anda menggunakan plester medis/operasi kedap air, mungkin plester tidak perlu sering diganti, tetapi setiap kali kasa/kapas di antara kedua jari Anda basah atau bahkan lembap, sebaiknya Anda menggantinya. Jangan lupa untuk tidak terlalu banyak menggunakan plester bahkan jika dipasang agak longgar karena Anda tidak bisa memasukkan kaki ke sepatu dengan baik. Plester yang terlalu banyak juga memicu panas dan keringat berlebih. Iklan 1 Terapkan terapi es/dingin. Bahkan sebelum Anda menemui dokter untuk memastikan adanya fraktur stres di jari kelingking kaki, sebaiknya berikan terapi es/dingin pada semua cedera muskuloskeletal untuk mengurangi inflamasi dan rasa nyeri.[7] Balutkan es batu dengan handuk tipis supaya tidak menyebabkan radang beku atau pak gel beku di bagian depan kaki Anda. Anda juga bisa memakai sayuran beku ukuran kantong kecil. Jangan menempelkan es atau pak gel beku ke kulit lebih dari 20 menit setiap kalinya pada lateral bagian luar kaki Anda. Gunakan terapi dingin 3-5 kali sehari selama beberapa hari pascacedera.. Balutkan kantong es atau pek gel di sekeliling bagian depan kaki dengan perban elastis untuk hasil terbaik karena kompresi juga membantu meredakan pembengkakan. 2 Naikkan kaki Anda untuk mengurangi inflamasi. Selagi Anda menerapkan terapi dingin ke lateral kaki bawah untuk meredakan bengkak, sebaiknya kaki Anda dinaikkan. [8] Dengan menaikkan kaki, Anda mengurangi aliran darah, yang akan meminimalkan inflamasi selama cedera. Untuk hasil terbaik, ganjal kaki kapan pun memungkinkan sebelum, selama, dan setelah penerapan terapi es sehingga lebih tinggi dari jantung. Jika Anda berbaring di sofa, gunakan sandaran tangan atau beberapa bantal untuk menaikkan kaki di atas jantung. Ketika Anda berbaring di tempat tidur, pakai bantal, selimut yang dilipat, atau rol busa untuk menopang kaki di atas jantung. Selalu naikkan kedua kaki secara bersama-sama sehingga tidak menyebabkan iritasi atau nyeri panggul, pinggang dan/atau punggung bagian bawah. 3 Kurangi berjalan, berlari, dan latihan lainnya. Unsur penting dalam perawatan rumahan adalah istirahat dan relaksasi. Bahkan, mengistirahatkan kaki dengan memindahkan beban dari kaki yang cedera merupakan perawatan utama dan sangat disarankan untuk semua cedera fraktur stres yang dialami kaki. [9] Oleh karenanya, juhi aktivitas yang memicu cedera dan semua aktivitas yang membebani bagian lateral kaki berjalan, mendaki, joging selama 3-4 minggu. Anda masih boleh bersepeda untuk latihan dan menjaga kebugaran jika posisi pedal bisa didekatkan ke tumit dan menjauhi jari-jari kaki. Berenang adalah latihan yang tidak membebani kaki sehingga cocok bagi penderita jari kaki patah jika pembengkakan dan nyeri sudah mereda. Jangan lupa memasang ulang perban Anda setelahnya. 4 Konsumsi obat komersil untuk jangka pendek. Jari kaki yang patah, walau sekadar fraktur hairline atau stres, masih terasa sakit dan mengelola rasa sakit ini merupakan bagian penting dari proses penyembuhan. Oleh karenanya, obat komersial semacam obat antiinflamatori nonsteroid NSAID atau pereda nyeri, misalnya asetaminofen.[10] Untuk mengurangi peluang munculnya efek samping, misalnya iritasi perut, makanlah obat ini kurang dari 2 minggu setiap hari. Untuk fraktur yang paling sederhana, konsumsi obat selama 3-5 hari seharusnya sudah cukup. Obat NSAID di antaranya ibuprofen, naproxen dan aspirin. Obat-obat ini cocok untuk fraktur tulang karena turut meringankan pembengkakan, berbeda dengan obat pereda nyeri. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak, sedangkan ibuprofen tidak boleh diberikan kepadda bayi. Berikan asetaminofen jika anak butuh obat pereda nyeri. Iklan Jika Anda mengunjungi dokter untuk dipindai sinar X dan memastikan adanya fraktur stres di jari kelingking, dokter akan menunjukkan cara menerapkan buddy tape sebelum Anda meninggalkan klinik. Buddy tape tidak boleh diterapkan pada penderita diabetes tingkat lanjut atau gangguan arteri periferal karena berkurangnya aliran darah akibat pembalutan plester dapat meningkatkan risiko nekrosis atau jaringan mati. Selagi Anda membalut dan memulihkan jari kelingking kaki, kenakan sepatu bersol kaku untuk mendapatkan ruang dan perlindungan tambahan. Jangan pakai sendal dan sepatu lari selama minimal 4 minggu. Seiring berkurangnya gejala setelah berselang kira-kira seminggu, dokter dapat memindai sinar X lagi kaki Anda untuk melihat penyembuhan tulang kaki. Fraktur tulang yang sederhana butuh waktu 4-6 minggu untuk sembuh, tergantung tingkat kesehatan dan usia seseorang. Setelah nyeri dan pembengkakan mereda kira-kira setelah 1-2 minggu naikkan kemampuan Anda untuk menahan beban secara perlahan dengan berdiri atau berjalan sedikit demi sedikit setiap harinya. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Definisi atau arti kata bidai berdasarkan KBBI Online 1bidai /1bidai/ n 1 jalinan bilah rotan, bambu sbg kerai untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb; 2 jalinan bilah bambu kulit kayu randu dsb untuk membalut tangan patah dsb;berbidai-bidai /berbidai-bidai/ a cak babak belur;membidai /membidai/ v membalut tangan patah dsb dng bidaiKata bidai digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI markis kalimat ke 12markis n batu mulia yg diasah berbentuk ovalReferensi dari KBBI kerai kalimat ke 12kerai v, mengeraikan v memadamkan mereka terbangun dan membantu ~ api yg sedang berkobar ituReferensi dari KBBI bemban kalimat ke 13bemban n ikan sungai, Ompok BimaculatusReferensi dari KBBI bidari kalimat ke 12bidari ? bidadariReferensi dari KBBI belat kalimat ke 4belat angkit-angkit bidaiReferensi dari KBBI kere kalimat ke 1kere /keré/ n cak bidai; keraiReferensi dari KBBI belat kalimat ke 12belat n papan kecil untuk membalut tulang yg patah dsb;Referensi dari KBBI bidai kalimat ke 3membidai v membalut tangan patah dsb dng bidaiReferensi dari KBBI tuap kalimat ke 1tuap n bidai untuk membalut tangan atau kaki yg patah jika kaki patah, ada kalanya mesti digunakan Posisi kata bidai di database KBBI Onlinebiau - biawak - biawan - biawas - biaya - bibel - bibi - bibinda - bibir - bibit - bibit - biblio - bibliografi - bibliomania - bibliotek - bicana - bicara - bicokok - bicu - bida - bidadari - bidah - bidai - bidai - bidak - bidal - bidal - bidan - bidang - bidar - bidara - bidari - bidari - bidas - bidet - bidik - bido - biduan - biduanda - biduanita - biduk - bidur - bidur - biduri - biduri

bidai untuk membalut kaki yg patah